Jumat, 13 April 2012

FILSAFAT KUPU-KUPU


FILSAFAT KUPU-KUPU
Pagi itu udara sangat cerah, hati dan pikiran terpaku memandangi taman yang dipenuhi berbagai macam bunga. Kuhela nafas dalam-dalam sambil menikmati suasana sekitar yang hening.  Pandanganku terhenti pada keindahan seekor kupu-kupu yang sedang hinggap di sekuntum bunga. Kupu-kupu itu sangat menawan dengan sayap yang warna-warni.  Takjub betapa indahnya Allah SWT menciptakan hewan kecil ini dengan warna warni yang sangat serasi.……….
Hinggap dari tangkai bunga satu ke tangkai bunga yang lain… cukup lama untuk menghisap madunya, begitu seterusnya.Tak lama kemudian datang kupu-kupu lain yang tak kalah cantiknya, seolah mereka saling bertegur sapa dan berbincang bincang, kemudian berlomba menghisap sari bunga. Mereka terlihat bahagia menjalani hidupnya masing-masing. ……….
Pernahkah kita berfikir, kupu-kupu yang cantik itu telah melewati berbagai tahap kehidupan yang mengantarkannya pada sosok yang indah seperti sekarang ini. Berasal dari seekor ulat yang menjijikkan dan bahkan tak jarang dijauhi dan dibenci sebagian manusia……………
Beberapa fase kehidupan telah dijalani…dari ulat menjadi kepompong, menggantung di dahan atau dedaunan. Ia tak peduli walau panas terik menyengat serta dingin malam menusuknya. Ia tetap kokoh untuk berubah menjadi diri yang baru, diri yang penuh pesona, indah memukau dengan sayap barunya dan tubuh yang cantik, Lalu ia pun terbang berkelana mencari kuntum-kuntum bunga yang indah untuk menghisap sari bunga dan menebarkan telur-telur penerus kehidupannya.…….
Manusia dan kupu-kupu sama-sama mahkluk ciptaan Allah SWT..tapi sanggupkah kita manusia menjalani metamorfosis kehidupan seperti kupu-kupu? Metamorfosis yang bermakna sebagai perubahan yang luar biasa dalam kehidupan
Mampukah kita belajar dari kupu-kupu?.. dari ulat.. di benci, dicaci dan bahkan dijauhi. Kuatkah kita menghadapi berbagai tempaan, derita dan kesendirian dalam kepompong yang tak berdaya? Bersabar dalam tempaan hidup dan cobaan, menjalani proses dengan sebaik-baiknya sebelum akhirnya lahir menjadi diri yang baru, diri kita yang sesungguhnya, diri yang indah dan menebarkan keindahan di mana pun kita berada. Kita bisa mengambil hikmah dari kehidupan kupu-kupu, bahwa untuk meraih sukses tidaklah semudah membalik telapak tangan…..akan tetapi memerlukan proses, perlu ketekunan, kesabaran dan ketegaran dalam menjalani setiap fase, sebelum akhirnya bisa mencapai puncak kehidupan… Yang bisa menolong kita adalah diri kita sendiri, meskipun kadang kita perlu bantuan teman atau kerabat, tetapi semua kembali pada diri kita sendiri.. karena Allah SWT juga tidak adak merubah nasib manusia.………
Jalanilah setiap fase atau episode kehidupan ini dengan jiwa besar, niatkan untuk berubah dan terus menjadi lebih baik seperti kupu-kupu yang menghiasi alam dan menjadi teladan bagi kita manusia, yakin bahwa selalu ada makna dan keindahan dalam setiap moment hidup yang kita lalui.


KISAH SEBUAH KUPU-KUPU


Seseorang menemukan kepompong seekor kupu. Suatu hari lubang kecil muncul. Dia duduk mengamati dalam beberapa jam calon kupu-kupu itu ketika dia berjuang dengan memaksa dirinya melewati lubang kecil itu.
Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi. Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya. Dia mengambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu.

Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya. Namun, dia mempunyai tubuh gembung dan kecil, sayap-sayap mengkerut. Orang tersebut terus mengamatinya karena dia berharap bahwa, pada suatu saat, sayap- sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya, yang mungkin akan berkembang seiring dengan berjalannya waktu.
Semuanya tak pernah terjadi.
Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut.
Dia tidak pernah bisa terbang.
Yang tidak dimengerti dari kebaikan dan ketergesaan orang tersebut adalah bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil adalah jalan Tuhan untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayap-sayapnya sedemikian sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.
Kadang-kadang perjuangan adalah suatu yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan perjuangan, itu mungkin justru akan melumpuhkan kita.
Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya yang dibutuhkan untuk menopang cita-cita dan harapan yang kita mintakan. Kita mungkin tidak akan pernah dapat “Terbang”.
Sesungguhnya Tuhan itu Maha Pengasih dan maha Penyayang.
Kita memohon Kekuatan…Dan Tuhan memberi kita kesulitan-kesulitan untuk membuat kita tegar.
Kita memohon kebijakan…Dan Tuhan memberi kita Berbagai persoalan Hidup untuk diselesaikan agar kita bertambah bijaksana.
Kita memohon kemakmuran…Dan Tuhan memberi kita Otak dan Tenaga untuk dipergunakan sepenuhnya dalam mencapai kemakmuran.
Kita memohon Keteguhan Hati…Dan Tuhan memberi Bencana dan Bahaya untuk diatasi.
Kita memohon Cinta…Dan Tuhan memberi kita orang-orang bermasalah untuk diselamatkan dan dicintai.
Kita Memohon kemurahan/kebaikan hati. Dan Tuhan memberi kita kesempatan-kesempatan yang silih berganti.
Begitulah cara Tuhan membimbing Kita.

Apakah jika saya tidak memperoleh yang saya inginkan, berarti bahwa saya tidak mendapatkan segala yang saya butuhkan?
Kadang Tuhan tidak memberikan yang kita minta, tapi dengan pasti Tuhan memberikan yang terbaik untuk kita, kebanyakan kita tidak mengerti mengenal, bahkan tidak mau menerima rencana Tuhan, padahal justru itulah yang terbaik untuk kita.
Tetaplah berjuang…berusaha…dan berserah diri…
Jika itu yang terbaik maka pasti Tuhan
akan memberikannya untuk kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar