Kamis, 10 Mei 2012

SEBUAH KISAH


Sesal di Akhir
Taukah kamu bahwa sesal itu selalu datang terlambat? Datang di paling belakang dan tak bisa kita ulang waktu untuk kembali. Aku yakin semua sudah tau dan sudah merasakan sesal itu. Sesal itu akan datang dikala kita merasa salah mengambil jalan hidup dan mungkin tidak memikirkan apa yang kita lakukan.Seperti pada sebuah kisah di bawah ini.
Aku adalah salah seorang mahasiswi di salah satu universitas swasta di salah satu kota di Jawa Tengah, mahasiswi baru yang baru saja lulus dari SMA. Aku ada di sebuah jurusan yang mungkin populer di universitas itu. Disebuah kelas, dan itulah awal penyesalanku. Saat aku bertemu dengan teman baru kelas baru dan semua serba baru, seperti biasa selalu ada perkenalan sebelumnya. Gak ada yang menarik di sana, sama saja yang ada hanya anak-anak baru juga. Seperti biasanya tuker tukeran nomor HP juga tak luput dari mereka termasuk juga diriku. Kelas pun mulai usai dan semua kembali pada lingkungannya sendiri, rembulan pun muncul dan tak lama HP berbunyi, ternyata dari salah seorang temanku,,, “Hai aku (sebut saja dia Dino), salam kenal yach ???”. Oh ternyata hanya ingin berkenalan, aku pun membalasnya “Iya salam kenal juga namaku Vita”. “Oh Vita,,,,mkch yach ???”balasnya. Terus dan terus mula-mula hanya basa basi belaka tapi malah jadi kebiasaan. Tapi anehnya aku gak tau mana orang yang sering sms’an denganku, berhari-hari aku tak pernah melewatkan sedikitpun waktu kenalan yang dilakukan setiap dosen. Sampai akhirnya aku tau dirinya seseorang yang dekat denganku di dunia maya.
Sampai pada saat itu saat dimana aku dan dia sudah sangat dekat, di kelas bersama, jalan bersama, dan banyak banget aktivitas bersama dia yang pasti kamu udah dapat menduganya, dia berani mengajakku jalan , sepele hanya untuk makan saja. Aku tau guys buat kalian semua itu udah biasa kalian lakuin tapi percayalah buat aku itu hal yang paling langka untukku. Aku memang sangat takut atau lebih tepatnya dibilang malu. Tapi sikapnya yang begitu care denganku begitu dekat membuatku merasa nyaman tapi di dalam hatiku aku berpesan “Jangan sampai aku jatuh cinta lagi, karena dia terlalu baik untuk aku cintai, sebaiknya berteman dekat saja”. Namun sekali dua kali dia nngajak aku keluar, pergi bareng juga ke suatu tempat yang tak dapat aku jelaskan yang disitulah ada memori-memori tersendiri yang aku simpan. Pertengkaran bodoh pun tak luput dari hubungan kami. Hanya masalah foto guys,, sepele kan ? Fotoku dengan dirinya. Mungkin dia malu atau tak suka dia tega menghapus foto itu dari Hpnya, padahal sebaliknya denganku foto itu sangat bernilai mahal dimataku. Maklum aku bukan seseorang yang biasa, mungkin ada banyak kelainan dalam diriku.
Dan benar suatu ketika dia mengirimku sms “aku bagai pohon yang tak punya akar dan aku tak bisa bertahan lama tanpa akar, maukah kamu menjadi akar pada pohonku?” saat itu aku bingung tak tahu apa yang harus ku lakukan. Jujur aja guys memang aku udah punya banyak mantan dan bagiku itu hal yang biasa buatku, tapi ini berbeda. Entah apa yang aku rasakan kepadanya, aku tak tahu. Aku serasa termakan dengan ucapanku sendiri. Aku sempat menitikkan air mata karna bimbang, bimbang akan jawabanku terhadapnya. Tak lain faktor lain juga datang menghampiri diriku. Kau tahu aku benar mencintainya tapi aku menolaknya aku lebih memilih dia menjadi temanku. Entah apa yang aku pikirkan saat itu. Taukah kamu guys apa yang terjadi setelah itu? Aku menangis menangis menangis menangisi penyesalanku dan aku tau semua itu tak bisa aku putar balik tak bisa aku ulangi.
Guys taukah kamu apa yang terjadi setelah itu ?serasa hidupku dan dirinya terhalang oleh lembah yang curam sangat amat curam, bisakah kau membayangkan bagaimana dirimu tersisksa menahan perih yang kurasa memendam semua perasaan itu. Tak hanya itu kita kan bertemu setiap hari setiap waktu setiap detik bahkan setiap menit. Betapa hancur hatiku. Hatiku memang tak terlihat guys mang tak nampak tapi percayalah setiap sikap yang dilakukan seseorang setengah persen itu dari hatinya bukan dari pikirannya.
Tapi aku bodoh ketika menyesali perbuatanku. Sesal tiada guna, Selalu guys selalu hanya sesal yang ada di akhir. Sedalam dalamnya aku menyesali perbuatanku semuanya tak kan kembali dan kesempatan itu tak akan datang lagi menghampiriku. Semuanya telah berlalu hanya tinggal cerita hanya tinggal kenangan yang ada di hadapku sekarang.
Sekarang aku baru merasa kehilangan seseorang yang slalu ada di deketku di sampingku selalu menemaniku. Aku tahu sebelumnya apapun yang kita lakukan pasti ada resikonya, dan mungkin inilah resiko yang harus aku jalani. Aku kehilangan dirinya. Mungkin aku terlalu naif, ya aku naif bahkan lebih tepatnya munafik guys. Hatiku berkata iya tapi mulutku berkata tidak. Guys, sadarilah kata hatimu kalau kau cinta katakan saja cinta kalau tidak katakan tidak (kayak lirik lagu). Memendam cinta paling dalam itu sakit banget guys. Tapi lebih sakit ketika dia menyebut nama seorang wanita yang kau kenal. Jadi jangan siakan-siakan kesempatan yang datang kepadamu tapi yakinlah setiap apa yang kamu lakukan itu ada resikonya. Bukan masalah pilihan hal yang paling sulit tapi resiko yang akan kamu hadapi itulah hal yang tersulit dalam hidupmu, konsekuensi dari perbuatanmu.
Guys aku bingung sekarang apa yang akan aku lakukan seakan aku kehilangan arah, kehilangan semangat padahal perjalananku masih panjang. Aku butuh semangat aku butuh api yang bisa membakar semangatku.
Taukah kamu guys apa yang buatku terlalu sakit? Ketika dia melihatku, tatapan matanya yang buatku semakin sakit. Aku tak mampu melihatnya menatapnya. Aku tak mampu melakukan itu. Karena tatapan matanya penuh arti penuh makna untukku.

1 komentar: