Jumat, 13 April 2012

FENOMENA PACARAN


FENOMENA PACARAN DIKALANGAN REMAJA
 
A.    Apa sih pacaran itu ?
Pacaran adalah hubungan yang dibangun atas dasar komitmen dan merupakan proses ingin mengenal lebih dalam antara dua orang yaitu wanita dan pria, berangkat dari ketertarikan antar keduanya dan disertai rasa cinta untuk memiliki (memonopoli) seluruh potensi yang dimiliki oleh pasangannya, sambil berproses ke level yang lebih serius atau sebagai status yang me”legal”kan mereka untuk merasa bebas saat terlihat selalu berdua dan saling mengungkapkan ekspresi sayang.
B.     Apa sajakah dampak dari pacaran ?
                       1.         Dampak Positif
Ø  Memperluas pergaulan / menambah relasi, maksudnya adalah menambah teman yang asalnya belum kita kenal. Jika pola interaksi dalam peran bukan hanya berkegiatan berdua, tetapi banyak melibatkan interaksi dengan orang lainnya (saudara, teman, keluarga, dan lain-lain). Contohnya yaitu si A mempunyai pacar si B, kemungkinan teman-teman si A tidak kenal dengan si B , begitu juga sebaliknya. Biasanya apabila belum saling kenal dengan teman-temannya maka akan dikenalkan karena bisa jadi teman yang baru dikenal itu untuk jangka pendeknya dapat bermanfaat sebagai teman curhat kalau sedang ada masalah sedangkan untuk jangka panjangnya teman itu bisa dijadikan sebagai link-link yang berguna suatu saat nanti kelak ketika kita mencari bekerja. Dengan diawali seperti itu pergaulan kita semakin luas karena banyak menambah teman baru.
Ø  Motivasi meningkat, biasanya pacar memberi dorongan kepada kita untuk menjadi lebih baik, dengan motivasi dari sang pacar membuat kita lebih semangat dalam menjalankan suatu hal tentunya dengan dukungan keluarga juga.
Ø  Pacar membantu kita dalam belajar, apalagi kalau pacar kita adalah orang yang pintar.
Ø  Pacar akan membatu kita dalam memecahkan suatu masalah, apalagi kalau dia adalah orang yang penuh dengan solusi.
Ø  Pacar membantu kita dalam men-sharingkan sesuatu, ketika sedang ada masalah maupun sedang senang kita akan saling sharing atau berbagi cerita.
Ø  Mengisi Waktu Luang. Bisa tambah bervariatis, aktivitas pacaran dapat menjadi produktif, jika kegiatan pacaran diisi dengan hal-hal seperti olah raga bersama, berkebun, memelihara binatang, dan sebagainya.
Ø  Perasaan Aman, Tenang, Nyaman, dan Terlindung. Hubungan emosional (saling mengasihi, menyayangi, dan menghormati) yang terbentuk ke dalam pacaran dapat menimbulkan perasaan aman, nyaman, dan terlindungi. Perasaan seperti ini dalam kadar tertentu dapat membuat seseorang menjadi bahagia, menikmati hidup, dan menjadi situasi yang kondusif baginya melakukan hal-hal positif.

                       2.         Dampak Negatif
Ø  Pergaulan bisa menyempit, maksudnya disini adalah kalau kita banyak menghabiskan waktu berdua dan kurang bergaul dengan teman-teman, Makin lama biasanya kita akan bergantung pada pacar. Pergaulan tambah menyempit, jika sang pacar membatasi pergaulan dengan yang lain (tidak boleh bergaul dengan yang lain selain dengan aku).
Ø  Hubungan dengan keluarga menjadi renggang, karena kita lebih banyak menghabiskan waktu berdua dengan pacar daripada keluarga di rumah, misalnya pada malam minggu disuruh untuk kumpul keluarga, tapi kita sibuk pacaran untuk malam mingguan ke suatu tempat.
Ø  Stress, maksudnya apabila kita sedang frustasi dengan si pacar akibat dikecewakan yang berlebihan seperti diputusi pacar akan berakibat stress dan itu juga akan mempengaruhi dalam kehidupan social contohnya berdiam diri di kamar tidak mau bertemu siapa-siapa itu akan merusak hubungan dengan teman-teman atau keluarga walaupun pada akhirnya akan kembali seperti semula.
Ø  Pertengkaran yang mengakibatkan permusuhan, apabila pacar kita direbut oleh orang lain atau pacar kita selingkuh dan kita sendiri tidak menerima,  maka akan terjadi pertengkaran. Pertengkaran yang dimaksud contohnya apabila seorang laki-laki maka akan berkelahi saling adu otot, sedangkan perempuan saling jambak. Biasanya akan timbul rasa dendam kemudian akan bermusuhan karena sudah dikhianati
Ø  Menjadikan hidup boros, orang yang pacaran akan selalu berkorban untuk pacarnya. Bahkan uang yang seharusnya untuk ditabung bisa habis untuk bersenang-senang: membelikan hadiah pacarnya, membeli pulsa, mentraktir, nonton Film, dan yang lainnya.
Ø  Tidak setia dengan pasangannya jika sudah menikah, karena masing-masing ingat dengan pacarnya yang lama, dan selalu membanding-bandingkan antara suami/ istrinya yang syah dengan pacarnya yang lama
Ø  Keterkaitan pacaran dengan seks. Pacaran mendorong remaja untuk merasa aman dan nyaman. Salah satunya adalah dengan kedekatan atau keintiman fisik. Mungkin awalnya memang sebagai tanda atau ungkapan kasih sayang, tapi pada umunya akan sulit membedakan rasa sayang dan nafsu. Karena itu perlu upaya kuat untuk saling membatasi diri agar tidak melakukan kemesraan yang berlebihan.
Ø  Kebebasan pribadi berkurang. Interaksi yang terjadi dalam pacaran menyebabkan ruang dan waktu untuk pribadi menjadi lebih terbatas, karena lebih banyak menghabiskan waktu untuk berduaan dengan pacar.
C.     Dapat dilihat dari sudut pandang mana sajakah pacaran itu ?
ü  Pacaran Dalam Sudut Pandang Kehidupan Sosial
Manusia adalah makhluk sosial yang berarti makhluk yang tidak bisa hidup sendiri dan manusia selalu bergantung kepada orang lain. Sama juga halnya dengan remaja, ketika seorang remaja memiliki seorang pacar atau bisa disebut memiliki seorang kekasih yang ingin dimengerti kita begitu sebaliknya dan saling membutuhkan satu sama lain , banyak hal- hal yang berdampak positif maupun negatif bagi kehidupan sosial disekelilingnya bagi seseorang tersebut yang memiliki pacar .
ü  Pacaran Dalam Sudut Pandang Kehidupan Budaya
Sebagaimana yang telah kita ketahui istilah pacaran ini dulu sangatlah asing dan tak dikenal oleh para remaja seperti sekarang ini, namun pada dewasanya pacaran sudah merebak bak jamur di musim penghujan baik itu dalam lingkup kota maupun desa pada kalangan remaja di abad ini. Para remaja ini seolah membuat suatu tradisi kebudayaan baru yang dalam hal ini mengusung pacaran sebagai suatu budaya pada masanya. Sebenarnya mungkin itu adalah suatu kewajaran yang biasa dalam pergaulan remaja kini bahkan pacaran ini sekarang dianggap sebagai suatu kewajiban dalam prosesi pergaulan mereka. Padahal ketika dahulu prosesi pacaran ini tidaklah ada bahkan khususnya di Indonesia, pacaran itu dianggap sebagai suatu hal yang dianggap tabu dan bahkan sangat dilarang karena tidak sejalan dengan nilai dan norma khususnya dalam pandangan agama yang pada saat itu sifatnya sangat mengikat kuat terhadap masyarakat. Pada awalnya pacaran ini merupakan seperti yang telah dikemukakan diatas sebagai prosesi mengenal satu sama lain dengan cara mengikat dan menyatakan hubungan mereka kedalam bentuk yang bisa dikatakan formal agar dapat mengenal secara intim. Namun pada perkembangannya pacaran disini seolah menjadi mode, bila seorang belum pernah pacaran bisa dikatakan ketinggalan zaman. Hal seperti itulah kiranya yang membuat remaja membangun persepsi wajibnya pacaran bagi kalangan mereka. Kegiatan pacaran ini sebenarnya implikasi dari rasa kebutuhan seseorang atau lebih karena kekurangan mereka dalam mendapat perhatian dan pengertian sebagai makhluk sosial, sehingga timbulah suatu kekuatan atau dorongan alasan yang menyebabkan orang tersebut bertindak untuk memenuhi kebutuhannya, dalam hal ini pacaranDimana sebagian orang tua menganggap jika ingin mendapatkan pasangan hidup yang cocok baiknya harus saling mengenal secara lebih intim lebih dahulu untuk mengetahui sifat-sifatnya seperti apa, apakah akan sejalan dan cocok ataukah tidak dengan menggunakan pacaran sebagai jembatan prosesi tersebut. Akibatnya sekarang dengan adanya dorongan itupun pacaran akhirnya berkembang dari suatu budaya menjadi sebuah tradisi. Budaya pacaran ini pada masyarakat Indonesia dulu tidak terlalu berkembang melesat seperti sekarang.Salah satu hal yang menjadikan budaya pacaran ini menjadi tradisi adalah pada khalayak remaja adalah tak lain karena pengaruh media teknologi abad sekarang yang selama ini serta merta menyoroti kegiatan-kegiatan remaja yang di dalamnya lebih banyak terfokus kepada pacaran tersebut. Sehingga pada efeknya melalui media para remaja menganggap pacaran sebagai tren atau mode berbudaya pada abad ini. Awalnya pacaran tidak semudah itu merangsek masuk kedalam culture masyarakat Indonesia karena dianggap tidak sesuai dengan nilai dan norma masyarakat khususnya umat beragama Islam.Budaya pacaran saat ini dengan budaya pacaran di waktu lampau sangat berbeda.
ü  Pacaran Dalam Sudut Pandang Agama
Pacaran menurut Islam diidentikkan sebagai apa yang dilontarkan Rasulullah SAW : "Apabila seorang di antara kamu meminang seorang wanita, andaikata dia dapat melihat wanita yang akan dipinangnya, maka lihatlah." (HR Ahmad dan Abu Daud). Namun Islam juga, jelas-jelas menyatakan bahwa berpacaran bukan jalan yang diridhai Allah, karena banyak segi mudharatnya. Setiap orang yang berpacaran cenderung untuk bertemu, duduk, pergi bergaul berdua. Ini jelas pelanggaran syari’at ! Terhadap larangan melihat atau bergaul bukan muhrim atau bukan istrinya. Sebagaimana yang tercantum dalam HR Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas yang artinya: "Janganlah salah seorang di antara kamu bersepi-sepi (berkhalwat) dengan seorang wanita, kecuali bersama dengan muhrimnya." Tabrani dan Al-Hakim dari Hudzaifah juga meriwayatkan dalam hadits yang lain: "Lirikan mata merupakan anak panah yang beracun dari setan, barang siapa meninggalkan karena takut kepada-Ku, maka Aku akan menggantikannya dengan iman sempurna hingga ia dapat merasakan arti kemanisannya dalam hati."


Tidak ada komentar:

Posting Komentar